Sistem Periodik

 Belajar Sistem Periodik 


Sistem periodik unsur adalah tabel unsur-unsur yang dikelompokkan berdasarkan kenaikan nomor atom dan konfigurasi elektron yang bertujuan untuk meramalkan sifat-sifat unsur. Tabel periodik disusun berdasarkan nomor atom, yaitu jumlah proton dalam inti atom, konfigurasi elektron, dan keberulangan sifat kimia. Pada sisi kiri tabel periodik bersifat logam, dan sisi kanan bersifat non-logam.

Tabel periodik dapat digunakan untuk menurunkan hubungan antara sifat-sifat unsur, dan memperkirakan sifat unsur baru yang belum ditemukan. Tabel periodik memberikan kerangka kerja untuk melakukan analisis perilaku kimia, banyak digunakan dalam bidang kimia.

Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur

Pengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat mengalami perkembangan dari yang paling sederhana hingga modern. Mulai dari Antoine Lavoisier hingga mengalami penyempurnaan oleh Henry Moseley, seorang kimiawan asal Inggris yang menemukan cara menentukan nomor atom.

Dalam
buku "Kimia" karya Nana Sutresna dijelaskan bahwa pada tahun 1913, Moseley telah melakukan eksperimen pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar-X.


Eksperimen Moseley itu telah membuat kesimpulan bahwa sifat dasar atau bukanlah didasari oleh massa atom relatif, melainkan didasari oleh kenaikan jumlah protonnya, yang diakibatkan dari adanya unsur-unsur yang memiliki massa atom berbeda, tetapi memiliki jumlah proton yang sama yang disebut isotop.

Ikatan jumlah proton tersebut telah mencerminkan kenaikan nomor atom unsur. Sehingga, sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya.

Pengelompokan unsur-unsur sistem periodik modern merupakan penyempurnaan hukum periodik Mendeleev yang disebut juga tabel periodik bentuk panjang.

Dalam pandangan ini, penyusunan sistem periodik modern didasarkan pada kenaikan atom dan kemiripan sifatnya.

Sistem periodik modern sendiri terdiri atas 7 periode. Periode terbagi menjadi 2 jenis yakni, periode panjang (4,5,6, dan 7) dan periode pendek (1, 2, dan 3).

Jumlah golongan pada sistem periodik terdiri atas 8 golongan utama (golongan A) dan 8 golongan tambahan (golongan B). Unsur-unsur golongan B disebut dengan unsur transisi. Letak unsur golongan B berada di antara golongan IIA dan IIIA.





Sistem Periodik Unsur Terdiri Dari :

1. Golongan

Berupa kolom vertikal yang berjumlah 18. Dibagi menjadi 8 golongan A dan 10 golongan B atau golongan utama dan golongan transisi. Penempatan unsur yang memiliki elektron valensi yang sama ditempatkan pada satu golongan.

2. Periode

Merupakan lajur horizontal yang terdiri dari 7 periode. Tiap periode menyatakan jumlah/ banyaknya kulit atom unsur-unsur yang menempati periode tersebut.
Misalnya: 12Mg = 2,8,2 (memiliki 3 kulit, maka terletak pada periode ke-3)

Sifat-Sifat Sistem Periodik Unsur

1. Sifat Unsur

Berdasarkan sifat unsur-unsur, sistem periodik unsur kimia terbagi ke dalam tiga jenis yaitu logam, nonlogam, dan metalloid. Logam memiliki sifat yang cenderung melepaskan elektron dari nonlogam untuk membentuk ion positif. Sedangkan nonlogam cenderung menerima elektron dari logam. Lain halnya dengan unsur metalloid, yang memiliki kedua sifat seperti logam dan nonlogam.

2. Jari-jari Atom

Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom ke kulit terluar yang stabil dalam suatu atom dalam keadaan setimbang. Jarak tersebut dapat diukur dalam satuan pikometer atau angstrom. Besarnya jari-jari atom dipengaruhi oleh nomor atom tersebut. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom cenderung membesar setara dengan pertambahan pada kulit elektron.

3. Kereaktifan

Kereaktifan sebuah unsur pada tabel periodik dalam satu periode dari kiri ke kanan bertambah hingga golongan VIIA.

4. Energi ionisasi

Energi ionisasi pertama adalah energi yang diserap untuk melepas satu elektron dari sebuah atom. Sedangkan energi ionisasi atom kedua adalah energi yang diserap untuk melepas elektron kedua dari sebuah atom, dan seterusnya.

5. Afinitas Elektron

Afinitas elektron adalah jumlah energi yang dilepaskan ketika sebuah elektron ditambahkan ke dalam kolom atom netral untuk membentuk ion negatif. Sifat nonlogam memiliki nilai lebih tinggi pada afinitas elektron daripada sifat logam. Dan afinitas elektron secara umum terus meningkat sepanjang periode.

6. Elektronegativitas

Elektronegativitas/Keelektronegatifan merupakan kemampuan atau kecenderungan suatu atom untuk menangkap ataupun menarik kembali elektron dari atom lainnya.







Komentar